Di halaman rumah RT 02 RW 02 di Desa Sumberejo Wetan, tertata rapi tumpukan kardus yang masing – masing berisi day old chick (DOC) atau ayam kampung berumur satu hari. Bapak Sujirianto selaku pemilik usaha pembibitan ayam kampung yang telah lama di gelutinya.

Galeri

Awalnya usaha pembibitan ayam kampung ini di awali hanya dengan kapasitas 50 ekor ayam, saat ini jumlah ayam yang semula hanya puluhan ekor sudah mencapai lebih dari 1000 ekor ayam. Usaha yang berjalan dengan menggunakan satu mesin tetas buatannya sendiri, “Dari satu mesin, sekarang saya sudah punya 25 mesin tetas” kata bapak Sujirianto.

Galeri

Mulanya ia tidak tahu DOC itu harus di pasarkan. Setelah bertahun – tahun mempelajari seluk beluk usaha ini secara autodidak, akhirnya ia pun menemukan pasarnya. Bibit ayam ini di jual kepada peternak ayam baik di dalam maupun di luar kota. Kendala yang terkadang di hadapi adalah bahan baku bibit ayam kampung. “Minimnya pasokan telur ayam kampung ini terkadang menjadi kendala saya. Tapi saya terus memperluas jaringan baik untuk memasok telur maupun memasok DOC” kata bapak Sujirianto.

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?