Usaha ternak atau budidaya ikan lele memang masih menjadi daya tarik dan banyak diminati masyarakat Indonesia. Budidaya ikan lele selain memiliki nilai ekonomis, juga relatif lebih mudah dan murah dalam teknik budidayanya. Salah satu dari beberapa kemudahan teknik budidaya ikan lele ini adalah sifatnya yang tidak memerlukan persyaratan khusus tempat atau kolam pemeliharaan. Berangkat dari hal tersebut, maka berkembanglah sistem budidaya ikan lele dalam kolam menggunakan plastik.
Pada kesempatan kali ini, hari kamis tanggal 17 Oktober 2019 Pemerintah Desa Sumberejo Wetan mengadakan pelatihan Budidaya Ikan Lele dengan menggunakan kolam plastik bundar. Pelatihan yang bertempat di Balaidesa Sumberejo Wetan yang di mulai pukul 08.00 dengan antusias di ikuti oleh 24 orang peserta.Kegiatan yang digagas oleh Pemdes Sumberejo Wetan ini bukan sekadar teori, pembinaan budidaya lele juga dilakukan secara praktek dengan memberikan 24 kolam lele yang di sebar dengan jumlah enam kolam lele setiap RW nya.
Galeri
Kolam lele yang di berikan kepada warga ini berbentuk bundar berdiameter tiga meter. Kolam ini memiliki kapasitas maksimal sekitar tiga hingga empat ribu ikan lele. Budidaya lele dengan kolam terpal itu membutuhkan waktu sekitar 90 hari untuk dipanen, kata Maswan selaku narasumber dan juga pelaku budidaya ikan lele menggunakan kolam plastik bundar. Kegiatan pemberdayaan ini nantinya di harapkan bisa membuka peluang usaha dan juga meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Desa Sumberejo Wetan.
Galeri
Dalam pelatihan ini masyarakat tidak hanya mendapatkan pengarahan dan tata cara budidaya ikan lele dengan media kolam plastik bundar, akan tetapi juga dengan cara – cara untuk pengajuan ijin usaha dalam bidang perikanan. Dalam cara pengurusan ijin usaha ini di sampaikan oleh ibu Reno Satiti S.P selaku narasumber dari dinas perikanan. Pihak pemerintah desa dan warga sendiri menyambut gembira kegiatan pembinaan budidaya lele ini, Sebab kegiatan tersebut bisa memberi manfaat warga dan sekaligus diyakini akan berdampak pada perekonomian desa. Kami sudah memiliki tujuan setelah panen nanti, yaitu menjualnya kepada pengepul langsung dan hasilnya akan diputar untuk dibelikan bibit dan pakan untuk pengembangan selanjutnya,” kata Kris, salah satu warga.